Opini Kinan
Masa Depan Itu Nggak Seram, Ujian Hidup Itu Pasti. Tapi Mimpi Harus Diraih.
Agustus 28, 2016Mimpi itu seperti harapan, nggak mungkin ada orang yang nggak pernah punya mimpi walau sekali saja. Dulu ketika aku beranjak dewasa, aku sering sekali mendengar orang dewasa berkata “Jangan terlalu tinggi bermimpi, nanti kalau nggak kecapai sakit waktu jatuhnya” sejujurnya aku sama sekali tidak setuju dengan apa yang diucapkan oleh orang dewasa. Kenapa? Karena dengan adanya keinginan untuk bermimpi lebih tinggi, itu akan memacu mindset atau alam bawah sadar kita untuk segera mewujudkan nya. And nggak mungkin dong Tuhan nggak membantu kita untuk menggapai mimpi kita.
Tanpa kita
sadari alam bawah sadar kita memimpikan untuk menjadi orang sukses, benar
bukan? Tetapi untuk mencapai mimpi itu banyak sekali proses tahap demi tahap
yang kita lewati. Tanpa kita ketahui, kita sudah berhasil melewati tahap
pertama, yaitu lulus dari Sekolah Dasar dan memiliki ijazah, kita juga sudah
berhasil melewati tahap kedua lulus dari Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan
juga memiliki ijazah, dan kita juga sudah berhasil melewati tahap ketiga lulus
dari SMA juga memiliki ijazah. (Btw buat adik-adik yang masih dalam perjalan
sukses ditahap pertama, kedua, dan ketiga terus semangat yaaaaaaaaaa! Jangan
peranh merasa putus asa. Because happy ending come in life) J
tapi hingga hari ini, sampai ketika aku menulis artikel ini, aku selalu
mendengar banyak orang yang berkata “Aku mau sukses dulu” padahal umurnya udah
20 tahun lebih. Emang apa sih defenisi sukses yang benar ?
-
punya uang banyak ?
-
punya mobil lima
?
-
punya rumah bagus ?
-
punya pekerjaan yang mantap ?
-
punya saham yang banyak ?
-
punya istri / suami yang cakep ?
-
punya apa hayoooooo ?
aku sama sekali nggak ngerti sama Defenisi sukses.
Apapun itu
defenisi sebuah “SUKSES” Cobalah untuk selalu bermimpi, bukan mimpi ketika kamu
tidur. Itu sama sekali bukan lelucon yang baik.
Tepat
ditahun 2013, saat pertama kali aku duduk dibangku SMK, aku pernah bermimpi
untuk bisa memakai almameter UI (Universitas Indonesia) dan menjadi salah satu
mahasiswa disana, kemudian aku bermimpi lagi untuk bisa masuk di UGM
(Universitas Gadjah Mada), dan satu lagi mimpi kecilku, aku ingin menjadi
bagian dari masyarakat ITB (Institut Teknologi Bandung). Mungkin kalian nggak
akan percaya dengan ceritaku, tapi inilah aku. Seorang perempuan biasa yang
selalu punya mimpi besar didalam pikirannya. Intinya aku ingin kuliah.
Ditahun
berikutnya saat aku duduk dikelas 11 SMK, aku turunkan tingkat mimpiku, aku
mulai hapuskan mimpi-mimpi besarku karena mengingat ekonomi ayah dan ibuku. Aku
mulai mencari informasi tentang Universitas yang agamis, mengingat aku adalah
seorang muslim. Namun ketika aku turunkan tingkat mimpiku, aku terus saja
mencari informasi tentang Universitas Islam yang berada di Jakarta. Lama mencari akhirnya aku dapat
infotmasi tentang sebuah kampus yang bernama Universitas Yarsi (cari di google
nanti ketemu kok). Sebuah alasan kecil kenapa aku tetap ingin di Jakarta, aku berfikir
disana banyak orang-orang sukses, dan aku sendiri ingin menjadi penulis sukses
seperti hobby ku.
Namun mimpi itu pun kembali harus aku hapuskan, karena aku
sadar kehidupan di Jakarta
berbeda jauh dengan dikotaku (Dumai-Riau).
Setelah beberapa bulan kemudian, seorang teman dekatku yang
berada dikota Bandung
menanyakan tentang mimpiku itu.
“Nanti
kuliah dimana kin ?“
“Dipekanbaru,
InsyaAllah”
“Dimana?”
“Di Uin
Suska”
“Mau ambil
apa?”
“InsyaAllah
Ilmu Komunikasi”
Begitulah kira-kira percakapanku dengan temanku. Sejujurnya
dari hatiku yang paling dalam, aku masih menginginkan Jakarta
menjadi tempatku untuk kuliah, aku masih ingin menjadi mahasiswa di kota Jakarta.
Sementara jawaban tentang Uin Suska Pekanbaru hanya ku jawab asal-asalan,
karena rasa dilemaku yang aku sendiri tidak tahu bagaimana akan berakhir. Aku
sendiri juga tidak tahu apa itu Ilmu Komunikasi, hehe ini lucu sekali. Pertama
kali aku tahu Jurusan Ilmu Komunikasi dari seorang laki-laki yang ku taksir,
dia mahasiswa di Uin Suska jurusan Ilmu Komunikasi, aku suka ketika aku melihat
aktifitasnya sebagai mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi. Sejak saat itulah aku
terinspirasi untuk memacari jurusan Ilmu Komunikasi (btw ini cerita asal mula
aku tahu tentang jurusan ilmu komunikasi, kalau tentang taksir mahasiswa itu
udah enggak lagi).
Saat aku
sudah duduk dikelas 12 SMK, aku mulai sangat dilemma dengan pilihan yang aku
sendiri nggak tahu akan kemana. Disatu sisi kedua orang tua yang usahanya
bangkrut membuat aku harus mengubur dalam-dalam mimpi menjadi seorang
Mahasiswa. Bagaimana mungkin aku bisa menjadi mahasiswa, apalagi kuliah di Jakarta, itu sama sekali
mimpi yang terlalu tinggi yang berada didalam pikiranku. Ada sebuah keinginan untuk bekerja dulu
setelah lulus sekolah, namun impian tentang kuliah masih memanggil dalam
hatiku. Dalam keadaan dilema, diam-diam aku mencari informasi tentang
Universitas Yarsi – Jakarta, Universitas Multimedia Jakarta, Universitas Negri
Jakarta, diam-diam aku juga mencari info tentang kost di Jakarta, lucu bukan?
Kenyataannya aku sadar bahwa aku tidak akan pernah bisa untuk kuliah saat itu.
Jujur saja, setiap malam sebelum tidur aku selalu gelisah tentang hidup yang
akan aku jalani selanjutnya, aku selalu suka menangis didepan cermin.
Saat itu
sahabatku Aldo mengajak ku untuk test SNMPTN, Sebenarnya itu adalah kesempatan
untuk kuliah, tetapi karena dilema yang terlalu berkepanjangan, aku akhirnya
ikut test itu dalam keadaan iseng. Semua data dan syarat sudah kulengkapi. Saat
itu ada dua Perguruan Tinggi yang harus diisi, aku ingat sekali Pak Padri guru
produktif dikelasku saat itu mengatakan “Isi salah satunya universitas di Riau
dan satunya lagi diluar provinsi” saat itu aku mengisi UNRI dan UIN SUSKA RIAU,
dimana univeristas tersebut berada di Riau dua-duanya, lalu jurusan yang
kupilih saat itu Ilmu Komunikasi dan Teknik Informatika. Hingga akhirnya saat
itu tanggal 9 Mei 2016 Pukul 13.00 WIB, Pengumuman hasil test SNMPTN diumumkan
di webnya. Aku ingat sekali saat aku pertama kali membaca hasil pengumuman
SNMPTN tersebut, aku terpaku membaca sebuah kalimat “Selamat Anda dinyatakan
Lulus di Perguruan Tinggi Universitas Islam Negri Sultan Syarif Kasim Jurusan
Ilmu Komunikasi” lama sekali aku membaca tulisan itu hingga akhirnya
sahabat-sahabatku mulai menghubungiku dan mengatakan “Selamat Kin” Terima kasih
untuk kalian semua.
Jangan
pernah takut untuk melangkah ketujuan yang kamu tahu kamu akan menjadi apa,
jangan pernah takut untuk memilih sesuatu yang kamu tahu itu akan menjadi
sebuah keahlian untuk kamu sendiri. Jangan pernah takut untuk memulai sesuatu
yang terbaik bagi dirimu sendiri. Karena disetiap proses sebuah pencapaian
selalu ada campur tangan Tuhan yang terkadang kita sendiri tidak mengerti.
Jangan pernah mengeluh, karena Tuhan tak akan pernah biarkan kamu terlalu lama
merasakan masalah tanpa akhir yang bahagia.
Terus semangat !
2 komentar
yang dapat kesempatan semngat !!!!
BalasHapusTerima kasih banyak yaa do. mu juga semangat.
BalasHapus