Semester Empat Berakhir

Eh sudah mau masuk semester lima saja, padahal rasanya baru kemarin daftar lewat jalur online terus lulus, kemudian resmi menjadi ...



Eh sudah mau masuk semester lima saja, padahal rasanya baru kemarin daftar lewat jalur online terus lulus, kemudian resmi menjadi mahasiswa setelah melewati begitu banyak rintangan, hahaha, sudah seperti sedang melakukan sebuah permainan saja. Benar, sebelum benar-benar menjadi seorang mahasiswa, aku harus melewati tiga tahap Masa Orientasi, kalau di kampusku namanya PNDK (Penanaman Nilai Dasar Ke-Islaman), Kapeka dan COC.

Flashback, saat semester satu dan dua, aku benar-benar menjadi mahasiswa yang kalem, tidak banyak tingkah, bahkan terlalu hemat untuk berbicara di dalam kelas, tapi diamku tidak mengurangi IP-ku kok, hehe. Saat itu teman-temanku hanya beberapa orang saja, bergaul dengan teman satu kelas itu sangat tidak mau, aku tertutup bahkan tidak percaya diri untuk menjadi diri sendiri.

Setelah melewati masa satu tahun, aku akhirnya masuk ke semester tiga,  di mana teman-teman yang ada di dalam kelas juga berbeda, karena aku sudah memilih konsentrasi yang ada dijurusanku. Broadcasting, bukan pilihan yang salah, ketika seseorang yang begitu jatuh cinta pada tulisan lalu menyayangi dunia broadcast, kenapa tidak?

Di semester tiga, aku masih menjadi diriku yang dulu, nggak pernah berani untuk keluar dari zona nyaman, ntah apa yang membuat aku nyaman menjadi seseorang yang begitu sangat pendiam, bahkan hanya peduli pada diri sendiri. Teman-temanku bagaimana? ya masih dengan orang yang sama, nggak berani buat memilih walau ingin sekali memiliki banyak teman. Aku nggak pernah membayangkan bagaimana rasanya si pendiam menjadi orang yang peduli pada orang lain, bahkan aku nggak pernah berpikir akan keluar dari zona nyamanku. Buatku, itu adalah pilihan yang dituntun Tuhan untuk menemukan teman-teman yang begitu hangat berada di sekitarku. Selamat tinggal semester tiga.

 foto: buka bersama, 01 Juni 2018.
Lokasi: Ayam Gepuk Mbok Darmi.
(terimakasih, yang sudah membuat wacana ini terlaksana)

Di semester empat, aku hanya ingin berterima kasih kepada seorang perempuan yang karena dia, aku bisa membuka diri pada teman-teman yang akhirnya aku anggap ada di sekitarku. Terimakasih banyak ya. Aku tidak tahu bagaimana rasanya hal kecil menurutmu ini, bisa menjadi sebuah perubahan besar bagi diriku. Serta untuk tiga orang perempuan yang begitu hebat memberikan banyak semangat, motivasi, dan menjadi tempat untuk aku tertawa, bercerita serta sedikit mengeluh.

Mungkin karena waktu yang begitu singkat, membuat sebuah moment menjadi begitu sangat berharga. Semester empat kali ini, rasanya sangat cepat sekali berlalu, aku masih ingin melewati semuanya dengan begitu sangat bahagia. Karena, aku begitu banyak menemukan pelajaran yang belum aku temukan pada cerita-cerita tentang perjalananku yang telah lalu.

Aku ingin bilang terimakasih, kepada kalian, teman-temanku, keluarga keduaku, sebab kalian bersedia menjadi salah satu moment yang akan masuk ke dalam ceritaku, ke dalam tempat yang nantinya akan menjadi kenangan.
Maaf ya, jika selama menjadi Sekretaris aku suka marah, suka ngatur, suka emosi nggak jelas, tapi percayalah, aku sayang kalian.
Eh, kita akan bertemu lagi kok di semester lima, tapi aku benci, karena waktu begitu sangat rakus memakan setiap detik di semester empat ini. apa kalian sedih juga? ah aku rasa tidak, karena kalian pasti ingin segera lulus, kemudian memasuki dunia baru lagi.

Ah aku lupa, aku juga ingin berterimakasih kepadamu, tapi aku tidak bisa menceritakan alasanku berterimakasih, nanti mereka tahu, nanti aku malu hahaha.

Baiklah, semester empat sudah berakhir, walau aku belum mengucapkan selamat tinggal, namun pada akhirnya aku harus mengatakan itu, karena tak akan mungkin kembali, hanya menjadi sebuah cerita yang masuk ke dalam salah satu kotak kenangaku.

You Might Also Like

0 komentar