Teruntuk Calon Imamku

Wahai calon Imamku, Apa kabar kamu disana? Baik-baik saja kah? Aku harap begitu. Wahai Calon Imamku, Dimanapun kamu berada a...



Wahai calon Imamku,
Apa kabar kamu disana? Baik-baik saja kah? Aku harap begitu.

Wahai Calon Imamku,
Dimanapun kamu berada aku harap engkau sedang belajar untuk menjadi Imam yang baik untukku. Sama seperti aku disini, yang tengah belajar menjadi Bidadari yang pantas untumu.

Wahai Calon Imamku,
Aku menunggumu disini, menunggu waktu yang tepat untuk sebuah hubungan yang Halal.

Wahai Calon Imamku,
Jika nanti Tuhan siap mempertemukan aku denganmu, maka aku pun akan siap untuk menerimamu.

Jangan terkejut saat melihatku, aku memang bukan yang baik diantara Bidadari yang terbaik, tapi aku sedang berjuang untuk memantaskan diri dan menjadi bagian dari Bidadari yang baik pula.
Jangan tanyakan tentang perjalananku, aku juga tidak akan bertanya tentang perjalananmu. Aku hanya ingin engkau tahu, bila tiba masanya, masa saat Tuhan menyuruhmu untuk menghalalkan aku, maka datanglah dan ketuk pintu hatiku, aku akan membukanya dan melebarkan kedua tanganku untuk menyambutmu.

Wahai Calon Imamku,
Jika sekarang dirimu tengah menikmati hubungan yang diharamkan Tuhan, maka aku disini hanya bisa mendoakan mu. Aku disini hanya mendoakanmu, membisikkan harapan pada Tuhan dalam sujudku, menginginkan mu dan bercerita dengan Tuhan diatas sajadahku.

Wahai Calon Imamku,
Ketahuilah aku juga pernah berada dijalan haram, aku juga pernah merasakan kegalauan pada hubungan yang tidak halal. Tapi kini aku TINGGALKAN. Aku putuskan untuk tidak mau mengenali proses itu lagi. Aku takut jika suatu hari nanti Imamku bukan Imam yang baik. Aku takut jika nanti Imamku menduakan hatinya pada Bidadari lain hanya karena aku juga begitu. Itu sebabnya kini aku mengunci rapat-rapat hatiku. Mengunci hanya agar kamu saja yang bisa membukanya wahai calon Imamku.

Wahai Calon Imamku,
Sebelum aku akhiri surat cintaku ini. Aku ingin mengatakan bahwa jodoh adalah cerminan diri. Semoga engkau adalah cermin yang baik bagiku.



Pekanbaru,

Kinanti Asih

You Might Also Like

2 komentar