Kinan Story
Kenapa Jomblo?
Januari 08, 2017
Manusia itu memang tidak pernah bisa hidup sendiri. Selalu membutuhkan, karena manusia adalah makhluk sosial.
Sama hal nya ketika kita sudah mengerti lawan jenis, selalu berusaha untuk punya pasangan (Pacaran - Menikah - DLL) Namun tetap ada manusia yang memutuskan untuk sendiri walaupun ia sudah mengerti tentang lawan jenisnya, biasanya makhluk di bumi memanggil manusia seperti itu dengan sebutan "Jomblo"
Banyak alasan kenapa seseorang memilih untuk jomblo.
Bisa faktor masa lalu yang pahit, bisa faktor kejadian yang membuat ia terluka, bisa faktor enggak ada yang mau sama dia. Terus kamu masuk faktor yang mana?
Sebagai seorang jomblo, kali ini aku ingin berbagi pengalaman dan rintangan selama berstatus jomblo.
Sejujurnya, aku memilih untuk tidak pacaran lagi karena aku sudah lelah dengan fase mencintai seseorang, menyayangi seseorang, berjuang untuk seseorang namun akhirnya semua itu tidak berakhir dengan indah. Bukan aku trauma, sama sekali tidak. Tapi aku sudah lelah untuk mengenal seseorang, lelah untuk bercerita tentang diriku, lelah semuanya!
Jomblo itu enak :
1. Kamu bisa chatting sama siapa saja.
2. Kamu bisa jalan sama siapa saja.
3. Kamu bisa foto selfie sama siapa saja.
4. Kamu bisa kemana saja tanpa ada yang melarang.
Tapi dengan catatan : Jadilah jomblo yang baik, yang tidak merusak hubungan orang lain, yang tidak merebut kekasih orang lain.
Aku memutuskan untuk berhenti pacaran sejak kelas 1 SMK / Semester 2. Jangan pernah tanya sudah berapa lama ngejomblo. Awal mula jadi jomblo memang banyak sekali rintangan nya :
1. Aku dibilang susah move on.
2. Aku dibilang masih sayang.
3. Aku dibilang masih berharap.
4. Aku dibilang sok jual mahal.
5. Aku dibilang mau sama yang tajir.
Banyak sekali perkataan murahan yang dilimpahkan untuk diriku. Aku sendiri saat itu tidak bisa menjelaskan kepada mereka yang sudah menuduhku banyak hal, karena mereka tidak mengerti dengan apa yang aku rasakan.
NB: Yang mampu mengerti diri kita adalah diri sendiri. Orang lain hanya sebagai faktor penambah rasa bahagia.
Akhirnya aku terus menikmati kesendirianku hingga tahun pertama aku menyandang status jomblo. Hingga akhirnya satu persatu mulut-mulut yang dulu suka mengejekku berhenti. Lalu beribu orang mulai memanggilku dengan panggilan "Jones (Jomblo Ngenes)" Bukan menjadi masalah besar dipanggil seperti itu.
So,
Kenapa Jadi Jomblo ?
Hingga akhirnya aku menyadari sesuatu yang tidak pernah terlihat oleh mata dan pikiranku.
Aku menyadari bahwa kehidupanku masih ditanggung oleh kedua orang tuaku. Kebahagiaanku terletak pada diri mereka berdua. Kedua orang tuaku berharap aku bisa menjadi orang sukses. Dan satu hal yang aku sadari, aku belum bisa apa-apa, belum bisa menghasilkan uang, belum bisa membahagiakan kedua orang tuaku.
Lantas apa yang bisa aku banggakan ketika aku berpacaran?
1. Minta uang buat beli kuota?
2. Bohong supaya bisa jalan berdua?
3. Sibuk chatting sampai lupa belajar?
4. Mentingkan HP supaya bisa chatting sama pacar terus sampai lupa tanggung jawab sebagai anak?
5. Ngasih surprise dihari ulang tahun pacar (Pakai uang orang tua) ?
Apa yang bisa aku banggakan? Sama sekali belum ada.
Akan ada masanya, ketika aku bisa menghasilkan sesuatu tanpa membebankan orang tua.
Akan ada masanya aku memilih seseorang untuk dijadikan teman, sahabat, dan pendamping hidup.
Semua akan ada masanya, Bersabarlah.
Karena pada dasarnya jomblo itu bukan karena tidak laku-laku, hanya saja ia sedang membenahi diri, agar suatu hari nanti ketika ia memilih seseorang, ia merasa tidak salah.
0 komentar