Menjadi Titik

Ada kalanya koma memang sangat diperlukan untuk menyambung sesuatu yang telah berhenti sejenak. Ada kalanya, tanda tanya harus dilon...



Ada kalanya koma memang sangat diperlukan untuk menyambung sesuatu yang telah berhenti sejenak. Ada kalanya, tanda tanya harus dilontarkan untuk memperjelas apapun yang tersimpan di dada. Ada kalanya juga tanda seru harus diucapkan, untuk mempertegas sesuatu yang tak pernah memiliki kejelasan. Namun, pada akhirnya kita hanya membutuhkan titik, untuk menjadi tempat tujuan dari lelahnya mencari, dari lelahnya berlari, bahkan dari lelahnya membangun harapan-harapan sendiri.
Kita adalah orang asing yang bertemu di tempat asing dengan sejuta tanda tanya, kemudian menjadi koma-koma yang terhenti lalu dilanjutkan kembali. Keasingan memberikan aku banyak arti, bahwa pertemuan dan perpisahan selalu harus terjadi. Namun, bisakah menjadi titik untukku? Pertanyaan ini sederhana, namun memiliki jawaban yang harus kau pikirkan berulang kali.
Benar, memang tidak mudah menjadi titik untukku, tidak mudah menjadi alasan aku untuk berhenti dan tidak akan pernah mudah menjadi tempat istirahat dari lelahnya mencari.
Aku suka menjadi titik. Alasannya sangat sederhana, aku bisa menghentikan ratusan bahkan ribuan kelelahan yang tersimpan dalam beban-beban dirimu. Aku juga bisa menghentikan langkahmu, saat kau memutuskan untuk melangkah lagi. Tapi, perihal titik, aku juga belum menjadi itu, sebab aku masih menjadi koma untuk diriku sendiri.

Pada koma-koma yang terlewati, aku meninggalkan jejak pada tepian tempat yang harus kau singgahi. Kau harus mencari, benar apakah masih ada aku, atau hanya ada kisah asing yang tertumpuk pada koma-koma itu. Silahkan kau lewati terus koma itu, hingga nanti kau temukan titik dan aku di sana. Temukanlah titik pada diriku, titik yang berada pada tempat asing yang kini telah berubah menjadi nyaman. Gapailah jemari dan genggam erat tanganku saat kau menemukan titik itu. Berjalanlah tepat sejajar denganku, tak lambat agar tertinggal dan tak perlu cepat agar dikejar. Berjalanlah perlahan melewati koma-koma yang telah aku ciptakan, berjalanlah pelan agar kau tak kelelahan. Temukan tempat berisi ceritaku, tempat berisi rasa-rasaku, tempat berisi ribuan rindu yang tersusun rapi. Tempat itulah yang nantinya menjadi titik untuk berhenti dan tak mencari lagi.

-Kinan-

You Might Also Like

0 komentar