Hai, Akhirnya Kembali

Hai, hai, hai, apa kabar semuanya? Semoga selalu dalam keadaan sehat-sehat saja. Wah, sudah 2018 ya, gimana dengan resolusinya teman-t...



Hai, hai, hai, apa kabar semuanya? Semoga selalu dalam keadaan sehat-sehat saja. Wah, sudah 2018 ya, gimana dengan resolusinya teman-teman, pasti sudah ada pembeharuan ya.
Aku senang, akhirnya aku kembali lagi di blog ini, setelah Oktober 2017 lalu aku memutuskan untuk vakum di blog dan twitterku. Banyak alasan yang membuat aku memutuskan hal konyol, yaitu vakum dari dunia yang aku sendiri sangat sukai.

Kemudian, sejak Oktober 2017 itu juga aku memutuskan pergi dari banyak hal. Aku memutuskan untuk tidak lagi menulis di blog yang sudah aku rawat sejak 2015 lalu, aku berhenti update di Twitter yang sejak 2012 lalu kumainkan, biasanya aku selalu tahu informasi dari sosial media tersebut. Aku juga memutuskan untuk tidak datang ke LPM Gagasan yang dari 2016 lalu aku menjadi kru di sana. Hal yang paling bodoh ialah, aku memutuskan berhenti menulis yang sejak 2005 lalu aku selalu rajin menulis.
Jika ditanya apakah aku sedih dengan pilihan yang aku buat sejak Oktober 2017 lalu? Jawabannya iya, dan kalau sedih kenapa aku melakukannya?

Begini, aku mau cerita di sini karena buat aku blog adalah salah satu Diary yang aku punya. Kalian tahu, betapa aku sangat suka menulis di Diary.
Aku memutuskan tidak menulis di blog saat itu karena sama sekali tidak ada muncul ide-ide dalam pikiranku, ditambah tugas-tugas di kampus mendukung sekali untuk aku melupakan blogku. Lama-kelamaan, waktu dan bulan berlalu akhirnya selama tiga bulan aku berhasil melupakan blog ini, dan membiarkannya berdebu seperti hatiku. Sangat menyesal melakukan hal itu, tapi mau bagaimana lagi, aku sama sekali nggak bisa membagi waktu. Ditambah penyakit lama selalu muncul, yaitu mengerjakan tugas kuliah saat deadline. Hingga aku kembali menulis di sini, aku masih merasa menjadi orang bodoh yang tidak pernah bersyukur. Gila, penyesalan emang selalu datang diakhir.

Blog dan Twitter bagiku sepaket, jadi jika aku berhenti menulis, maka otomatis Twitter itu juga berhenti update. Kemudian alasan aku tidak datang lagi di LPM Gagasan ialah karena minder. Banyak yang bilang, kalau organisasi kampus itu beda banget dengan ekstrakulikuler yang ada di sekolah, walau sifatnya sama-sama sebuah kegiatan. Aku minder karena selama setahun aku bahkan tidak bisa menjadi apa-apa untuk diriku sendiri, atau dimata senior aku hanya mahasiswa bodoh yang sama sekali nggak pintar menulis ‘berita’.  I don’t know, maybe. This is my feeling.
Gimana nggak minder coba, disaat teman-teman seangkatanku udah beda dari yang lain, aku masih merasa berjalan ditempat. Sedih? Sedih loh. Apalagi semester tiga kemarin, tugas kuliah itu kayak dokumen negara yang isinya soal UN sebanyak 1000 soal, BANYAK.

            Sekarang kenapa aku memutuskan untuk kembali menulis, karena aku harus menemukan siapa aku sebenarnya. Kinan dengan usia 19 tahun masih harus terus mencari siapa dirinya. Aku kembali menulis, karena dunia itu pasti menerima aku lagi. Dunia yang sejatinya kukenal seperti diri sendiri. Aku harus banyak belajar dan terus memperbaiki diri lagi. Karena selagi aku baik-baik saja, selagi aku ada di dunia ini, aku harus belajar banyak dan harus banyak yang aku tahu.

Kalau untuk kembali ke LPM Gagasan, datang ke sana lagi, aku nggak tahu. Kemarin pernah pura-pura basa-basi chatt di grup utama nanya tentang e-mail twitter tapi dikacangin, krik krik lah pokoknya hahaha. Kalaupun aku kembali nggak tahu dunia itu masih menerima aku lagi atau enggak. Karena sejatinya nggak akan pernah ada yang mencariku, eh pengen banget ya lo dicariin, nan.

            Sudah, nggak ada yang mau dibahas lagi, sekarang sudah 2018, masih banyak jalan-jalan yang harus aku lalui. Masih banyak hal yang harus aku coba selagi aku bisa, eh seorang kinan selalu merasa dirinya bisa, kalau sudah dicoba ternyata nggak bisa baru deh aku bilang “nggak bisa,” baru aku ngomong “sulit,” misalnya kalau disuruh coba shalat jum’at, ya aku nggak bisa. Kalau disuruh jadi imam, ya aku nggak bisa.

Tidak tahu aku harus bahagia atau sedih kembali ke sini, karena banyak yang harus diperbaiki lagi.

You Might Also Like

4 komentar

  1. Masih semester tiga, kak! Banyak kesempatan untuk terus berkembang, kok. Aku pun pernah ngerasa "ah ini susah" "aku kok nggak kayak mereka?" "aku kok belum ngapa-ngapain, ya?". Percayalah setiap orang punya waktunya masing-masing. Semangat, ya!

    BalasHapus
  2. Iya kak, terimakasih :)
    Semangat juga💪

    BalasHapus