Hujan Dan Kenangan

Tetes demi tetes turun membasahi bumi. Setiap bulir yang jatuh, selalu meninggalkan jejak, sebuah jejak yang kusebut kenangan. Aku tak...


Tetes demi tetes turun membasahi bumi.
Setiap bulir yang jatuh, selalu meninggalkan jejak, sebuah jejak yang kusebut kenangan.
Aku tak pernah mengerti, setiap kali rintikan-rintikan dari langit itu turun, aku selalu suka menikmatinya. Terkadang kubiarkan diriku basah olehnya, atau hanya memperhatikan tiap bulir-bulirnya yang jatuh.

Aku suka kepada Hujan.
Bukan karena ia bisa mengembalikan memoriku tentang kisah-kisah yang tak pantas lagi untuk diingat kembali.
Namun dengan Hujan, aku selalu menyadari, ada cerita di baliknya, ada kenangan yang tak akan mungkin kembali lagi.

Aku memang tak ingin mengembalikan cerita-cerita yang sudah berubah menjadi kenangan, sama sekali tak ingin kuulang semua itu.
Aku hanya suka pada Hujan, agar aku tahu, bahwa aku juga punya cerita masa lalu seperti mereka.

Setiap kali kurindu,
Hujan mengantarkan lamunanku akan kerinduan yang tak pernah sampai.
Rasanya Hujan mengerti, perasaanku tak akan sanggup dipendam sendirian.
Biar kutumpahkan bersama rintikan-rintikan itu.

Setiap kali Hujan kembali,
Aku selalu teringat pada hayalan dan harapanku tentang dia. Dia, yang bukan masa laluku, tapi seseorang yang selalu kusemogakan menjadi kenyataan untuk masa depanku.
Aku suka membayangkanmu ada di sini, duduk tepat di sampingku.
Aku suka membayangkanmu tertawa bersamaku.
Walau aku tahu semua itu hanya bayangan yang tak pernah berwujud nyata.

Kau memang seperti Hujan, mirip sekali. Turun lalu kemudian hilang.

Kini Hujan tak lagi menceritakan kejadian pada masa laluku.
Hujan kini menjadi pelengkap rasa rindu dan harapanku pada dirimu.
Hujan bagaikan instrumen musik alami yang kudengar merdu tepat setiap kali kurindu akan dirimu.
Biarlah,
Aku di sini duduk bersama Hujan, berbisik sendiri tentang apa yang terjadi pada hatiku. Memang terlalu egois untukku genggam perasaan ini sendirian, namun tak apa, aku baik-baik saja begini. Aku tak apa-apa menjadi si-egois yang menyimpan rindu dan kenangan pada rintikan-rintikan Hujan yang setiap kali turun.



Kinan,
📝 Selasa, 09.05.2017

You Might Also Like

0 komentar