Ajari Aku Mengenalmu Lebih Jauh

Sumber: Google. Setelah lebih tiga tahun aku nggak pernah cerita tentang jatuh cinta lagi, kali ini aku ingin bercerita tentang seor...

Sumber: Google.

Setelah lebih tiga tahun aku nggak pernah cerita tentang jatuh cinta lagi, kali ini aku ingin bercerita tentang seorang laki-laki yang aku kagumi. Ahh rasanya terlalu formal aku berkata 'kagum' karena aku bukan hanya sekedar kagum, namun juga sayang.
Aku benar-benar tidak berharap kamu membaca tulisanku ini, aku hanya ingin mengungkapkan semua yang sedang aku rasakan saat ini. Dan jika kamu membaca, ku harap kamu hanya diam saja, aku tidak ingin ada yang berubah dari kamu jika kamu tahu tulisanku ini. Namun aku benar-benar ingin kamu tidak membacanya.

Kisah ini bermula saat aku pertama kali masuk kuliah. Aku ingat, aku sudah pernah bertemu denganmu saat aku baru saja pulang dari PNDK (kalau bahasa kerennya, masa orientasi kampus). Berarti aku sudah tahu kamu jauh sebelum kita bisa kenal sedekat ini.
Kamu tahu nggak, aku selalu suka sama laki-laki yang memiliki fisik sepertimu, jangan tanya sudah berapa banyak laki-laki yang aku sukai, namun percayalah semua itu juga belum bisa aku miliki.

Aku ingat saat itu laki-laki yang sering sekali aku perhatikan di lantai tiga adalah kamu. Laki-laki yang hari ini menjadi seseorang yang selalu aku minta kepada Tuhan lewat doa-doaku setiap malam. Rasanya memang egois jika aku memendam perasaan ini sendirian, namun bagaimana lagi, aku juga tak ingin mengungkapkannya apalagi sampai memberitahumu tentang rasaku. Karena aku pernah mengungkapkan rasa pada laki-laki yang aku suka, lalu akhirnya aku ditolak. Ternyata ditolak itu sakit loh. Itu sebabnya aku nggak pernah mau bilang lagi kalau aku suka sama kamu, karena aku belajar dari pengalaman ditolak itu.

Aku ingin bertanya kepadamu, kenapa kamu bisa baik sekali padaku? atau hanya aku saja yang terlalu percaya bahwa kamu hanya baik padaku, padahal kamu baik sama semua orang. Tapi aku nggak tahu, bagiku kamu memiliki nilai tambah yang sangat jauh berbeda di mataku, nilai tambah itu adalah kebaikanmu.

Sumber: Google.

Terima kasih karena saat itu kamu sudah memberitahu tentang kelulusanku atas hasil interview. Mungkin bagimu itu hanya sebuah tindakan kecil yang sudah kamu lakukan, tapi bagiku itu adalah tindakan besar atas sebuah kebahagiaan.
Aku tidak ingat sejak kapan aku mulai menyukaimu, sejak kapan aku mulai mengagumimu, sejak kapan aku suka mencuri pandang diam-diam kepadamu, sejak kapan aku menaruh rasa padamu, dan sejak kapan aku sedikit berharap padamu. Aku tidak tahu itu. Yang aku tahu saat ini, aku sudah memiliki rasa yang tidak pernah aku rencanakan kepadamu.
Mungkin bagimu kita belum kenal cukup lama, namun bagiku, aku sudah tahu kamu cukup lama dalam satu tahun ini. Kamu dengan sifat yang tidak pernah bisa ditebak, sedangkan aku dengan sifat penuh ingin tahu dan terkadang suka tidak peduli.

Saat aku masih semester satu, kamu selalu memanggilku dengan panggilan nama, kemudian saat aku naik semester dua, tiba-tiba panggilan itu berubah, kamu mulai memanggilku dengan panggilan 'adek'. Bukan aku tidak suka dipanggil seperti itu, hanya saja itu sebuah kejutan yang sekaligus membuat aku heran. Seharusnya aku tak perlu heran, karena jarak usia kita hanya terpaut satu tahun, kamu lahir tahun 1997 dan aku 1998, sebenarnya wajar kamu memanggilku seperti itu, hanya saja bagiku itu sebuah kejutan, kuharap kamu tetap seperti itu.

Kamu juga tak pernah bercerita hal-hal 'negatif' kepadamu, berbeda saat kamu bercerita kepada teman perempuan atau teman laki-lakimu. Kepadaku, kamu tak pernah sama sekali mengungkit hal yang 'negatif'. Walau banyak yang bilang padaku, bahwa kamu memiliki pikiran yang 'ngeres' Hahaha, bagiku kamu tidak seperti itu, sebab kamu tak pernah bercerita kepadaku seperti itu.
Dan kepadaku, kamu juga tak pernah bercerita tentang perempuan lain. Aku tak tahu, apakah itu agar aku tidak kecewa, atau kamu memang tidak mau bercerita. Padahal kamu tidak tahu tentang perasaanku loh. Tetapi dengan perempuan lain, kamu pernah bercerita tentang perempuan namun padaku, sama sekali itu tak pernah terjadi.

Kamu terkadang bisa menjadi seorang penyemangat untukku. Kamu terkadang bisa menjadi seseorang yang selalu menasehatiku. Kamu juga terkadang bisa menjadi seseorang yang mampu merubah moodku menjadi lebih baik. Aku nggak pernah tahu, bagaimana sifat kamu yang sebenarnya.

Terkadang perkataanmu membuat aku benar-benar percaya bahwa kamu menyukaiku, padahal itu belum tentu benar, hanya saja aku suka geer kalau kamu yang bicara.

"Adek berani nggak di sini, kalau nggak berani biar ditemani"
"I love you"
"Nice dream"
"Let see"
"Terus?"
"Biar abang antar anak gadis. udah malam-malam gini"
"Adek tolong pegangkan hp abang"

Itu beberapa penggalan perkataanmu yang membuat aku suka geer.

Saat hari ulang tahunmu. Aku sebenarnya sudah tahu lama tanggal lahirmu. Dan saat tanggal itu tiba, sebenarnya aku sudah menunggu jam 12 malam agar aku bisa menjadi orang pertama yang mengucapkan selamat ulang tahun kepadamu, namun aku tunda karena aku tidak ingin kamu menilaiku terlalu jauh, padahal aku hanya sayang padamu, hahaha.
Seharian aku uring-uringan karena belum mengucapkan selamat ulang tahun kepadamu, lalu kuberanikan diri untuk mengucapkan selamat ulang tahun tepat jam empat sore, dan kamu heran dari mana aku tahu tanggal lahirmu. Itu lucu sih. Selamat bertambah tua yaa untuk kamu, walau umur kamu berubah, semoga sikap dan perkataanmu kepadaku tidak pernah berubah.

Kadang aku suka berpikir, bahwa kamu juga memiliki rasa yang sama padaku, namun sikapmu akan berbeda jika ada perempuan yang lebih cantik dariku ada di dekatmu. Kamu akan berusaha mencari perhatian dia, sementara denganku, kamu akan seperti seseorang yang tidak pernah mengenalku. Namun kamu akan kembali menjadi seseorang yang aku kenal, saat hanya ada aku dan kamu.

Sumber: Google.

Aku tahu bahwa aku tak pernah secantik perempuan-perempuan di luar sana, seperti mantanmu, temanmu, atau perempuan yang pernah kamu sukai.
Aku juga tak pernah bisa memiliki style seperti perempuan-perempuan di luar sana. Terkadang aku suka cemburu saat kamu perhatian kepada temanmu, saat kamu menanyakan seorang perempuan kepada temanmu, ntah kenapa aku merasa gagal saat aku cemburu.
Pernah dan sudah berulang kali aku mencoba menjauhimu, mencuekimu, pura-pura tidak kenal kamu, tidak mau menegurmu, pura-pura tidak peduli, apapun itu aku lakukan untuk tidak memiliki rasa lagi kepadamu, namun usaha itu tak pernah berhasil, karena saat kamu menatapku saja, hatiku yang tadi keras tiba-tiba luluh kembali, dan saat kamu mengajakku berbicara, semua niatku tadi hilang seketika. Aku benar-benar tidak bisa membencimu, aku sayang kamu.
Pernah kuperhatikan kamu seperti ingin mengacuhkan aku, kamu ingin cuek padaku, namun tiba-tiba kita mengobrol dan tertawa berdua. Kamu melakukan hal lucu dan membuat aku tertawa, lalu hal cuek yang tadi tidak ada lagi.

Sebenarnya kita ini kenapa?

Aku cuma ingin kamu mengajariku cara mengenalmu lebih jauh lagi, agar aku tahu apa yang sebenarnya kamu rasakan padaku. Apakah rasamu juga sama seperti rasaku. Karena kamu memiliki sifat yang berbeda saat dengan senior-seniormu. Bahkan kamu menjadi menyebalkan saat bersama mereka, dan aku sering sekali melihat itu. Namun saat denganku, sifat menyebalkan yang kamu miliki jarang sekali kamu perlihatkan. Ajari aku ya bagaimana cara mengenalmu lebih jauh lagi.

Aku tak berharap cerita ini akan berhenti, aku masih ingin memasukkanmu ke dalam cerita-cerita hidupku. Karena aku ingin kamu menjadi seseorang yang aku ceritakan di masa depanku. Ya, kuharap nanti kamu ada di dalam masa depanku dan bercerita tentang kisah ini lagi.

Ahh, impianku terlalu tinggi.

You Might Also Like

0 komentar