Kunjungan Ke Radio Mentari Indra Pekanbaru

Tanggal 31 kemarin, adalah hari di mana bahagia itu rasanya full banget. Bersyukur nggak ada kurangnya, karena kegiatan di kampus dar...



Tanggal 31 kemarin, adalah hari di mana bahagia itu rasanya full banget. Bersyukur nggak ada kurangnya, karena kegiatan di kampus dari pagi sampai sore menjelang maghrib itu happy aja. Nah, Menjadi mahasiswa dengan konsentrasi Broadcasting itu melibatkan banyak sekali kegiatan. Salah satu kegiatan yang harus diketahui ialah tentang Radio. 


Jadi wacana untuk berkunjung ke Radio sudah dibicarakan beberapa minggu yang lalu, tapi suka kehalang sama Harpitnas (Hari kejepit nasional), maklum saja, jadwal mata kuliah khusus untuk Audio Editing berada di hari Sabtu. Baca: Weekend.

Radio Mentari Indra yag terletak di daerah Kulim – Pekanbaru, menjadi piihan oleh dosen untuk kami kunjungi. Sebenarnya sempat shock gitu karena jauh dari kampus, apalagi rata-rata mahasiswanya tinggl di Panam, udah nggak bisa dibayangkan seberapa jauh perjalanan itu.

Awalnya kami disuruh datang jam 5 sore, tapi karena aku chatt dosen minta dipercepat, akhirnya disuruh datang jam 4 sore, tentu dong nggak mau terlambat sebagai mahasiswa teladan. 

Dari Panam, rencananya mau pergi sama-sama dengan teman sekelas, tapi hingga pukul setengah empat sore, belum ada yang ngumpul. Ada yang masih rapat, ada yang masih main game, ada yang masih jemput teman. Fix, karena aku nggak suka nunggu lama, akhirnya aku pergi berlima, dengan Kris, Erma, Falma dan Juwita.

Diperjalanan menuju Radio Mentari Indra, Juwita sempat hilang dari rombongan, karena miss komunikasi, aku sempat khawatir karena dia nggak tahu jalan, lebih khawatir waktu lihat di kaca spion Juwita udah nggak ada. 

Akhirnya aku telpon, dan benar aja dia berada di jalan yang berbeda dengan kami. Kemudian, dia memilih menggunakan Google Map dan kami juga melanjutkan perjalanan.

Perjalan seperti konvoi, Kris sama Falma di depan, aku di tengah dan Erma di belakang. Waktu mau sampai aku sempat takut kalau Erma akan ketinggalan seperti Juwita, karena ada Taxi yang nggak mau disalib, akhirnya aku pelan-pelan untuk memastikan bahwa Erma masih bisa terpantau dari kaca spionku.

Setelah sampai di Radio Mentari Indra, awalnya bingung lihat bangunan tersebut, “ini rumah, atau kantor, terus radionya mana” batinku mengomentari. Setelah memarkirkan sepeda motor di depan gedung radio, kami masih menunggu teman-teman yang lain sampai akhirnya Juwita juga datang. Alhamdulillah dia nggak tersesat.

---000---

Setelah berkumpul kurang lebih 20 orang, akhirnya aku duluan masuk ke ruangan radionya dan disusul oleh teman-temanku. Di Radio Mentari Indra kami disambut sangat ramah oleh Pak Topik dan Bang Rey. Awalnya kami diperkenalkan tentang “PENYIARAN”, jadi seorang penyiar yang sangat diapresiasi adalah penyiar yang datang 15 menit sebelum on air. Jadi harus disiplin, nggak boleh ngaret kayak jam nya orang Indonesia.

Menjadi seorang penyiar itu adalah awal untuk menjadi bagian-bagian lain di dalam radio, jadi di radio tidak hanya ada penyiar, ada script writer, produksi, dll.

Karena waktu juga tidak memungkinkan untuk berlama-lama, sebab harus bergantian dengan kelas lain, akhirnya kami diajak ke ruang siaran di lantai dua, waktu itu emang lagi on air, lupa nanya lagi siaran program apa. Sempat foto-foto juga, terus bingung sendiri mau ngapain, karena bukan pertama kalinya main ke radio.

Kurang lebih satu jam di radio, akhirnya kami memutuskan untuk izin pulang karena waktu juga sudah memasuki maghrib dan saat itu lagi malam minggu. You know what i mean lah hehehehe....

Terimakasih kepada Radio Mentari Indra, yang sudah mau menyambut kami, mahasiswa UIN SUSKA Riau, jurusan Ilmu Komunikasi, semester 4 konsentrasi Broadcasting. Sejujurnya nggak puas karena waktu yang sangat singkat, masih banyak pertanyaan yang ingin ditanyakan dan masih banyak yang mau dikepo-in dari penyiar-penyiarnya. 

Semoga lai waku kita bertemu lagi dan bisa sharing ilmu sebanyak-banyaknya. Sekali lagi terimakasih atas waktunya, semoga makin jaya mengudara.

You Might Also Like

1 komentar

  1. Jadi inget waktu dulu ikut sekolah broadcasting dan materinya tentang radio. Jadi penyiar itu ternyata nggak gampang hehehe

    BalasHapus