PENILAIAN

Sumber Foto: Google. Banyak yang bilang bahwa jangan pernah menilai seseorang dari luarnya. Bisa jadi ia adalah orang yang memilik...

Sumber Foto: Google.


Banyak yang bilang bahwa jangan pernah menilai seseorang dari luarnya. Bisa jadi ia adalah orang yang memiliki hati dan sikap yang baik, namun covernya sama sekali tidak memperlihatkan sikapnya.

Memang benar, kita dilarang untuk menilai orang lain jika kita tidak tahu apa-apa tentang orang tersebut.
Jatuhnya jadi fitnah dan dosa.

Penilaian itu muncul ketika kita menggunakan pikiran kita untuk memunculkan opini-opini buruk dan baik tentang seseorang.
Semakin sering kita memberikan opini buruk pada seseorang, maka akan semakin banyak pula penilaian buruk kita padanya. Kemudian opini buruk itu akan merambat ke hati dan kemudian menjadi benci.

Mengerikan bukan.

Seperti  :
Contoh 1. Banyak berita-berita yang memberikan informasi kepada masyarakat tentang teroris dengan ciri-ciri pria menggunakan baju seperti jubah, memelihara jenggot yang panjang, memakai topi putih atau sorban, dan menggunakan celana lebar di atas mata kaki. Sementara yang wanita menggunakan cadar bewarna hitam. 

Berita-berita tersebut dengan mudah menyebar luas ke seluruh Indonesia. Hingga akhirnya sebagian besar masyarakat Indonesia menyimpulkan bahwa pria dan wanita dengan ciri-ciri di atas adalah teroris. 
Jika di jalan, di mall, di pasar, di bus umum dan di mana saja, ada pria dan wanita seperti itu, maka masyarakat disekitarnya mulai merasa waspada, diam-diak memperhatikan, bahkan ada yang sampai takut.

Sementara di Indonesia sendiri banyak sekali pria dan wanita dengan ciri-ciri di atas.
Lalu apakah mereka semua teroris?

Bagiku jawabannya : Itu menurut penilaian kita masing-masing.

Jadi begini, jika ada satu orang menilai bahwa orang dengan ciri-ciri di atas adalah teroris dan 1000 orang lainnya tidak mengatakan bahwa itu teroris.
Berarti, penilaian itu hanya tergantung satu orang tadi dan jangan ikut-ikutan mengajak 1000 orang mengikuti penilaian kamu. Ingat, bumi ini tidak berputar mengitari diri kita, jadi biarkan penilaian seseorang tetap konsisten dengan apa yang dia pikirkan, dan jangan mengubah pemikirannya.

Contoh 2. Ada seorang anak yang berpakaian biasa saja, tidak terlalu mewah dan tidak terlalu sederhana. Namun teman-temannya memberikan penilaian bahwa dia adalah orang yang tidak mampu membeli barang-barang seperti baju, tas, celana, dan sebagainya.
Bisa jadi, anak tersebut memang memiliki sikap seperti itu, ia tetap menggunakan barang yang bisa digunakan selagi barang tersebut belum rusak. Dan dia akan menggantinya jika barang tersebut tidak bisa ia gunakan lagi.

Pertanyaannya : apakah anak tersebut adalah orang miskin ?

Jawabannya sederhana : Tergantung pikiran kamu.

•••

Jadi, setiap penilaian yang ada pada diri orang lain, baik itu buruk atau enggak. Itu bermula dari pikiran kita.
Semakin kita nilai dia baik, maka dia akan tetap baik di mata kita.
Semakin kita nilai dia buruk, maka dia akan tetap buruk di mata kita.

Tapi jangan pernah mengajak orang lain untuk mengikuti pemikiran kamu tentang keburukan orang lain yang belum tentu semua itu benar. Nanti kamu bisa dikatakan memfitnah dan kamu sendiri juga dapat dosa.

Nah, untuk teman-teman yang suka mendapatkan penilaian buruk dari orang lain yang biasa kalian sebut "Haters". Jangan sedih atau ikutan marah dengan orang tersebut. Diamkan saja dan jangan pernah peduli. Semakin kita baik maka semakin banyak saja penilaian buruk orang lain tentang kita.
Sekalipun kita sudah sangat baik, tetap saja akan selalu ada kesalahan kita di mata orang lain.

Jadi jangan sedih kalau teman-teman mendapat penilaian buruk.
Semua itu wajar terjadi di dalam kehidupan, jika kita ikut membenci mereka yang menilai buruk, maka itu akan membuang satu waktu berharga yang kita miliki.

Tersenyum saja saat ada pembicaraan tentangmu yang seolah-olah nyata padahal mereka tidak tahu apa-apa.
Tapi kamu juga jangan memperlakukan orang lain sama seperti yang mereka lakukan padamu.

Membalas melempar bara api sebaiknya tidak baik, lempar saja kembali ia dengan air. Semoga hatinya cepat tentram.

You Might Also Like

0 komentar